Rabu, 23 Februari 2011

Seperti Dulu Lagi

Sungguh indah dunia yang Engkau berikan,
Betapa takjub kuasaMu,
Engkau memberikan dunia ini beserta isinya,
Terima kasih Tuhan.

Tapi.., sekarang dunia indah itu telah berubah,
Menjadi dunia yang tak lagi kukenal,
Oh Tuhan.., bantu kami untuk kembalikan,
Dunia yang indah, seperti dulu lagi.

Lestarilah Alamku

Bila mana laut tak lagi biru,
Tak ada lagi ikan sebagai penghuninya,
Tak ada lagi cacing-cacing yang menari gembira.

Bila mana hutan tak lagi berpohon,
Tinggallah hamparan tanah tandus,
Mengusir kawanan binatang dari sarangnya.

Bila mana tanah tak lagi subur,
Tak ada lagi buah-buah yang manis,
Tak ada lagi hijau dedaunan.

Bila mana alamku tak seperti dahulu kala,
Saat masih kulihat hamparan sawah membentang,
Hijau dipenuhi kerindangan.

Saat masih kunikmati kicauan burung,
Menyanyikan kidung penyejuk hati,
Menyanyikan tembang kedamaian.

Saat masih kulihat mentari,
Perlahan menghilang di balik pegunungan,
Menandakan malam akan tiba.

Kuingin semua tetap begini,
Penuh kesejukan, penuh kedamaian,
Tetaplah lestari alamku!!

Rabu, 09 Februari 2011

Lingkungan Sekitarku

Aku lupa pedulikan lingkunganku,
Saat lingkunganku kotor,
Saat lingkunganku tercemar,
Aku lupa membersihkannya.

Lingkungan hidupku,
Engkau menjadi berpolusi karena manusia,
Engkau menjadi kotor karena kami,
Semua itu ulah kesalahan kami.

Lingkungan hidupku,
Maafkan perbuatan kami,
Maafkan pula kelalaian kami,
Mulai saat ini, kami pasti akan menjagamu.

Maafkan Aku!

Alam semesta yang begitu indah,
Engkau sungguh sangat memberi arti untuk hidupku,
Begitu banyak yang engkau korbankan untuk diriku,
Namun aku begitu kejam kepadamu.

Dulu.., aku tidak peduli kepadamu
Kini.., engkau menghembuskan kemarahanmu ke bumi ini,
Engkau seperti bom waktu,
Yang meledak kapan saja engkau mau.

Namun aku sadar,
Kemarahanmu bangkit karena ulah manusia,
Membuatmu menjadi panas dan tidak tahan,
Maafkanlah aku..

Senin, 07 Februari 2011

Kotaku

Kota Jakarta, kota metropolitan,
Tempat tinggalku yang sangat kucintai,
Tapi mengapa engkau selalu tertimpa musibah?
Masyarakat tidak pernah peduli kepadamu.

Oh..kotaku,
Sampai kapan engkau akan terus begini?
Terus terkena banjir, dan hari-hari selalu diwarnai dengan kemacetan?
Semoga suatu hari nanti engkau akan jaya kembali.

Menanamlah!

Hutan itu ibarat buah simalakama,
Indah dan cantik jika dipelihara,
Tapi sewaktu lupa,
Hutan itu akan gundul.

Aaaahh, tapi dapat kutanam kembali,
Namun di kala ingin membuat rumah,
Kuputuskan untuk menebangnya,
Hilang sudah pohonku.

Tapi.., hilang juga udara sejukku,
Tak akan dapat digantikan,
Walaupun dengan AC,
Itu lain, bukan yang dulu.

Tapi.., sepahit apapun itu alam,
Satu hal yang tidak boleh kita lupakan,
Menanamlah!!
Karena kita bernafas.

Belajar Dari Alam!

Lihatlah pohon dan rerumputan,
Bunga mekar daun-daun menghiasi,
Bebaskanlah hati kita.

Belajar dari alam tuk hidup damai dan harmonis,
Temukanlah kebahagiaan sejati,
Di tengah alam, ada semua jawaban.

Berbahagialah dalam membagi berkah tuk sesama,
Tegar tabah di dalam penderitaan, sungguh mulia,
Dalam suka-duka kehidupan, ada secercah asa.

Tiada sesal di hati penuh cinta kasih,
Hati murni, satu dengan alam,
Bahagia selalu, selamanya.

Kapankah??

Di alam inilah aku tumbuh,
Di alam inilah aku menikmati udara segar di pagi hari,
Di alam inilah aku melihat berbagai keindahan semesta,
Di alam inilah aku melihat beraneka ragam warna,
Namun kini penglihatan dan perasaanku semakin memudar,
Pencemaran lingkungan terjadi di mana-mana,
Kapankah perasaan indah itu dapat kurasakan kembali??

Hutanku Bagian Rumahku

Hutanku..,
Engkau adalah rumah kami,
Rumah alam yang berharga,
Rumah bagi para manusia.

Rumah sejuk dan rindang darimu,
Rumah yang bebas dari bencana,
Rasa terima kasih kupersembahkan untukmu,
Namun, kini kamu perlahan-lahan pergi karena ulah manusia.

Yang datang kini bukan lagi rasa nyaman,
Banjir!
Longsor!
Puting-beliung!

Rasa sejuk yang kamu berikan perlahan pergi,
Aku tak mampu membayangkan,
Dunia ini tanpa kesejukanmu,
Dunia ini tanpa alam yang permai.

Hutanku..,
Janganlah kamu pergi,
Kami sangat membutuhkanmu,
Untuk kelangsungan hidup kami.

Jagalah alam,
Alam tidak akan merugikan manusia,
Kembalikan kesejukan dunia ini, kembalikan hutanku,
Kembalikan bagian rumahku.

Rabu, 02 Februari 2011

Berikan Kami Kesempatan

Terima kasih Tuhan atas alam yang indah,
Yang Engkau berikan kepada kami.
Langit yang biru,
Gunung-gunung yang indah,
Hamparan laut yang luas,
Dan keindahan lainnya.

Tapi kami manusia sering kali tidak menghargai,
Apa yang telah Engkau berikan.
Akal budi malah kami salah gunakan,
Tuk merusak alam semesta.
Alam yang begitu indah,
Pemandangan yang permai sudah rusak.

Sekarang ketika alam tak lagi bersahabat,
Gempa bumi, banjir, tsunami melanda,
Bahkan kami menyalahkan Engkau,
Tuhan maafkan kami anak-anakMu,
Berikan kami kesempatan untuk perbaiki alam ini,
Karena tanpa alam, kami takkan bisa hidup.

Maafkan Kami

KebesaranMu membuatku terpana,
Alam yang indah dulu menghiasi hari-hariku,
Namun kini kilaumu sudah sirna bagaikan ditelan samudra,
Alam yang dulu hijau, perlahan-lahan menghilang.

Terlalu banyak tindakan bodoh yang kamu dapatkan,
Namun hanya satu pintaku,
Maafkan kami yang telah mengotori alam ini dan membuatmu murka,
Demi anak dan cucu kami kelak.

Berdamai Dengan Alam

Mentari kuat menyinari,
Mentari kuat menghangatkan,
Mentari tegar sepanjang zaman,
Terik mentari membuat keuntungan.. terus menyinari.

Kala mentari redup,
Sinar yang menghangatkanpun menghilang sekejap,
Tapi rembulan beranjak naik,
Menggantikan posisimu yang berat tadi,

Rembulan bekerja keras, berusaha menampilkan yang terbaik.
Bahkan dia rela walaupun bergejolak,
Bintang di dekatnya terus memberi semangat.
Namun sekarang, iklim tak lagi bersahabat.

Alam tak lagi mendukung,
Ini karena keserakahan manusia,
Sadarlah wahai manusia,
Marilah kita berdamai dengan alam.

Alam Hadih Dari Tuhan

Ketergantungan anda kepada alam,
Alam adalah hadiah dari Tuhan.
Kita adalah anak Tuhan,
Tapi mengapa hadiah yang diberikan oleh Bapa kita, malah kita sia-siakan?

Apakah kurang, alam raya yang diberikan olehNya?
Sebelum kita meminta lebih!
Tengoklah dulu hadiah yang sudah begitu sempurna,
Apakah layak kita mendapatkan yang lebih??

Alamku Cantik, Alamku Malang

Alam nan hijau,
Penuh dengan keindahan,
Lautan nan biru,
Mencerminkan keteduhan.

Tapi semuanya hanya khayal belaka,
Semua hanya bayang masa lalu,
Alamku rusak,
Hijaupun lenyap menjadi deretan bangunan.

Gemericik airpun sulit dicari,
Kesejukan embun pagi hanya impian,
Hanya terik mentari yang kudapat,
Tanpa adanya keindahan alamku yang permai ini.

Alam Semesta

Gunung, bukit, laut, danau, sungai,
Sungguh indah alam semesta.
Jika tanpa kalian apa jadinya bumi ini?
Pasti gersang dan hampa.

Air merupakan sumber kehidupan yang utama di bumi ini,
Tanpa air apa yang bisa diminum oleh penghuni bumi?
Tanpa gunung, bukit dan hutan apa jadinya daratan ini?
Tanpa laut, danau dan sungai apa yang bisa kita lihat di bumi ini?

Semua ini merupakan harta yang paling berharga,
Bagi seluruh makhluk hidup di bumi ini.
Jika tanpa mereka apa yang bisa kita lihat?
Jika tanpa mereka apa yang bisa kita manfaatkan?