Danau Toba danau yang indah,
Anugerah dari Sang Ilahi,
Danau Toba danau terbesar di Asia Tenggara,
Aku bangga memilikimu.
Aku bahagia di tengah alam,
Bersuka-cita memandang langit biru,
Yang menyejukkan hatiku,
Yang memberikanku rasa damai.
Bila danau Toba kehilangan kejernihannya,
Ikan-ikan takkan mau mengibaskan ekornya,
Bila kaki bukit kehilangan pepohonan hijau,
Tanah longsor akan menimpamu.
Jika saja engkau dapat mengutarakan isi hatimu,
Apakah yang dapat kami dengar?
Pastinya erangan minta tolong yang engkau teriakkan,
Jerit tangis pilu, sebab banyak luka yang tergores di tubuhmu.
Oh.., Danau Toba
Sepatah kata maaf tidak akan cukup,
Aku berjanji akan kujaga dirimu, akan kurawat dirimu,
Sepenuh hatiku dan segenap jiwa ragaku.
Jakarta, medio Agustus 2011.
Jumat, 21 Oktober 2011
Jumat, 22 Juli 2011
Tanah Ibu Pertiwiku!!
Oh.., ibu pertiwiku yang kucintai,
Dulu engkau hijau dan permai,
Bau gunung, sawah dan lautan begitu sejuk.
Tapi kini ibu pertiwiku sudah semakin tua,
Hanya sedikit yang peduli padamu,
Kemana perginya rasa itu??
Wahai manusia,
Sayangilah tanah ibu pertiwi,
Layaknya kamu menyayangi dirimu sendiri.
Dulu engkau hijau dan permai,
Bau gunung, sawah dan lautan begitu sejuk.
Tapi kini ibu pertiwiku sudah semakin tua,
Hanya sedikit yang peduli padamu,
Kemana perginya rasa itu??
Wahai manusia,
Sayangilah tanah ibu pertiwi,
Layaknya kamu menyayangi dirimu sendiri.
AlamMu!!
Tuhan.., Engkau telah memberikan umatmu harta yang tiada habisnya,
Engkau ciptakan gunung, laut, sungai dan segala isinya,
Engkau perlengkapi alam ini.
Semua ini menggambarkan betapa besar kuasaMu,
Betapa besar keagunganMu,
Betapa besar kebaikanMu.
Kami umatMu merasa malu dan berdosa,
Bila tidak bisa menjaga dan merawat alam,
Bila tidak mampu memelihara dan memanfaatkan alam.
Tanpa alamMu kami tidak bisa hidup,
Tanpa alamMu kami tidak mampu bertahan,
Kami sangat bergantung kepada sumber daya alamMu.
Terima kasih Tuhan tuk alamMu nan indah,
Yang sangat berguna buat umatMu,
Kami berjanji menjalin hubungan baik dengan alamMu.
Engkau ciptakan gunung, laut, sungai dan segala isinya,
Engkau perlengkapi alam ini.
Semua ini menggambarkan betapa besar kuasaMu,
Betapa besar keagunganMu,
Betapa besar kebaikanMu.
Kami umatMu merasa malu dan berdosa,
Bila tidak bisa menjaga dan merawat alam,
Bila tidak mampu memelihara dan memanfaatkan alam.
Tanpa alamMu kami tidak bisa hidup,
Tanpa alamMu kami tidak mampu bertahan,
Kami sangat bergantung kepada sumber daya alamMu.
Terima kasih Tuhan tuk alamMu nan indah,
Yang sangat berguna buat umatMu,
Kami berjanji menjalin hubungan baik dengan alamMu.
Indahnya Alam!!
Pernahkah kamu mengucap syukur atas udara yang ada di langit??
Pernahkah kamu mengucap syukur atas tanah yang kamu pijak??
Pernahkah kamu mengucap syukur atas rembulan yang terangi kegelapan malam??
Apakah kamu pernah tahu, berapa banyak kertas yang sudah kamu pakai??
Apakah kamu pernah tahu, berapa banyak air yang sudah kamu minum??
Apakah kamu pernah tahu, berapa banyak udara yang telah kamu hirup??
Apakah kamu peduli, dengan hutan lindung??
Apakah kamu peduli, dengan kejernihan sungai??
Apakah kamu peduli, dengan udara yang bersih??
Aaahh.., semuanya itu mengingatkan kita kepada alam,
Alam yang indah dan permai,
Alam yang begitu bersahabat,
Dan Sang Pencipta yang maha baik.
Pernahkah kamu mengucap syukur atas tanah yang kamu pijak??
Pernahkah kamu mengucap syukur atas rembulan yang terangi kegelapan malam??
Apakah kamu pernah tahu, berapa banyak kertas yang sudah kamu pakai??
Apakah kamu pernah tahu, berapa banyak air yang sudah kamu minum??
Apakah kamu pernah tahu, berapa banyak udara yang telah kamu hirup??
Apakah kamu peduli, dengan hutan lindung??
Apakah kamu peduli, dengan kejernihan sungai??
Apakah kamu peduli, dengan udara yang bersih??
Aaahh.., semuanya itu mengingatkan kita kepada alam,
Alam yang indah dan permai,
Alam yang begitu bersahabat,
Dan Sang Pencipta yang maha baik.
Cintailah Alam!!
Alam itu sebenarnya sangat indah,
Segala yang diciptakan Tuhan itu baik adanya,
Manusia seharusnya merawat alam,
Bukan sebaliknya malah menghancurkannya.
Tuhan telah memberi kita akal budi,
Tuhan telah memberi kita fikiran,
Badan yang tegap dan sehat,
Untuk bisa merawat alam.
Sekecil apapun sumbangan kita,
Pedulilah terhadap alam,
Akan sangat besar hasil yang kita petik,
Cintailah alam!
Segala yang diciptakan Tuhan itu baik adanya,
Manusia seharusnya merawat alam,
Bukan sebaliknya malah menghancurkannya.
Tuhan telah memberi kita akal budi,
Tuhan telah memberi kita fikiran,
Badan yang tegap dan sehat,
Untuk bisa merawat alam.
Sekecil apapun sumbangan kita,
Pedulilah terhadap alam,
Akan sangat besar hasil yang kita petik,
Cintailah alam!
Kosmopolitan!!
Jalan-jalan di kota kosmopolitan,
Banyak orang yang berlomba dengan penampilan,
Perankan gaya hidup borjuis,
Berlagak kaya,
Meski kantong menangis,
Sana-sini mengais, mengemis-ngemis.
Menjilat atasan,
Senggol kanan-kiri,
Asal bisa ke atas,
Bersaing untuk kekuasaan,
Bersaing untuk kemewahan,
Semuanya semu adanya.
Ada juga yang berlomba-lomba,
Bergaya dengan mobil mewah.
Dengan uang siluman,
Entah dari mana asalnya,
Tak sudi berjalan kaki katanya,
Dunia memang 'gila'!!
Banyak orang yang berlomba dengan penampilan,
Perankan gaya hidup borjuis,
Berlagak kaya,
Meski kantong menangis,
Sana-sini mengais, mengemis-ngemis.
Menjilat atasan,
Senggol kanan-kiri,
Asal bisa ke atas,
Bersaing untuk kekuasaan,
Bersaing untuk kemewahan,
Semuanya semu adanya.
Ada juga yang berlomba-lomba,
Bergaya dengan mobil mewah.
Dengan uang siluman,
Entah dari mana asalnya,
Tak sudi berjalan kaki katanya,
Dunia memang 'gila'!!
Jagalah Alam Ini!!
Alamku saat ini, sangatlah buruk. Tidak seperti dulu lagi, tidak sesegar dulu lagi. Jarang sekali kita melihat kupu-kupu beterbangan seperti dulu. Manusia yang arogan dan sewenang-wenang terhadap alam. Manusia tidak lagi memikirkan bagaimana hewan dan tumbuhan dapat hidup dengan baik. Manusia hanya memikirkan 'kebahagiaannya' saja.
Manusia mendirikan mall seenaknya, menebang pohon terus-menerus, membuang sampah sembarangan adalah contoh-contoh perbuatan manusia terhadap alam yang kurang baik. Sehingga sekarang alam membalas perbuatan manusia. Bencana alam dimana-mana, yang banyak menelan korban jiwa.
Maafkan kami yang berbuat sewenang-wenang dan tidak memikirkan baik-buruknya bagi alam. Tanpa alam manusia di bumi ini tidak bisa hidup, tidak mempunyai tempat-tinggal lagi. Saya berharap manusia akan selalu memikirkan sebab dan akibatnya jika manusia terus melakukan hal-hal yang tidak baik terhadap alam. Kita manusia masih memerlukan alam untuk tempat hidup. Oleh sebab itu jagalah alam ini sebaik-baiknya!!
Manusia mendirikan mall seenaknya, menebang pohon terus-menerus, membuang sampah sembarangan adalah contoh-contoh perbuatan manusia terhadap alam yang kurang baik. Sehingga sekarang alam membalas perbuatan manusia. Bencana alam dimana-mana, yang banyak menelan korban jiwa.
Maafkan kami yang berbuat sewenang-wenang dan tidak memikirkan baik-buruknya bagi alam. Tanpa alam manusia di bumi ini tidak bisa hidup, tidak mempunyai tempat-tinggal lagi. Saya berharap manusia akan selalu memikirkan sebab dan akibatnya jika manusia terus melakukan hal-hal yang tidak baik terhadap alam. Kita manusia masih memerlukan alam untuk tempat hidup. Oleh sebab itu jagalah alam ini sebaik-baiknya!!
Ingin Rasanya!
Indah dan luasnya alam ini,
Tak bisa kuungkapkan dengan kata-kata,
Kuhanya bisa memandang, menikmati,
Mengagumi dan mensyukuri ciptaanNya,
Segala yang ada di alam ini.
Ingin rasanya aku membuat sebuah taman yang luas,
Yang kutanami rumput, bunga dan pohon,
Sehingga setiap pagi aku bisa menghirup udara segar,
Merasakan kesejukan dan ketenangan,
Di dalam hati, jiwa dan juga fikiran.
Tak bisa kuungkapkan dengan kata-kata,
Kuhanya bisa memandang, menikmati,
Mengagumi dan mensyukuri ciptaanNya,
Segala yang ada di alam ini.
Ingin rasanya aku membuat sebuah taman yang luas,
Yang kutanami rumput, bunga dan pohon,
Sehingga setiap pagi aku bisa menghirup udara segar,
Merasakan kesejukan dan ketenangan,
Di dalam hati, jiwa dan juga fikiran.
Rabu, 25 Mei 2011
Novel Baru
Aku sedang mencoba untuk menulis novel baruku.
Novel keempatku, yang akan kutulis.
Novel pertamaku : 'Thirteen Days in St. Elizabeth' by Catarina Natasha.
Novel keduaku : 'My Promise' by Catarina Natasha.
Novel ketigaku : 'Heart to Heart' by Catarina Natasha.
Baru memulai menulis kerangka secara garis besar.
Sudah kumulai dua bab, tapi ternyata idenya stag.
Kuputuskan untuk berhenti sejenak..
Novel keempatku, yang akan kutulis.
Novel pertamaku : 'Thirteen Days in St. Elizabeth' by Catarina Natasha.
Novel keduaku : 'My Promise' by Catarina Natasha.
Novel ketigaku : 'Heart to Heart' by Catarina Natasha.
Baru memulai menulis kerangka secara garis besar.
Sudah kumulai dua bab, tapi ternyata idenya stag.
Kuputuskan untuk berhenti sejenak..
Heal the World - Michael Jackson
Heal the world
Make it a better place
For you and for me
And the entire human race
There are people dying
If you care enough
For the living
Make a better place
For you and for me.
Make it a better place
For you and for me
And the entire human race
There are people dying
If you care enough
For the living
Make a better place
For you and for me.
Earth Song - Michael Jackson
What have we done to the world?
Look what we've done.
What about all the peace,
That you pledge your only son?
What about flowering fields?
Is there a time?
What about all the dreams,
That you said was yours and mine?
Look what we've done.
What about all the peace,
That you pledge your only son?
What about flowering fields?
Is there a time?
What about all the dreams,
That you said was yours and mine?
Kamis, 19 Mei 2011
Coba Dengarkan!!
Hijau kulihat alam Indonesiaku,
Bau wangi selepas hujan yang membasahi pepohonan,
Pemandangan indah menghampar luas di hadapan mata.
Tapi.., pernahkah engkau rasakan??
Pernahkah engkau dengarkan??
Keluh kesah mereka, sakitnya mereka??
Ketika tajamnya pisaumu menghancurkan hijau bumi ini,
Luka mereka.., ketika tanpa rasa malu engkau tebarkan panas,
Di atas bumi ini.
Tidak pernahkah engkau renungkan,
Bagaimana bumi ini tanpa hijaunya alam,
Pernahkah terfikir olehmu, pepohonan adalah sumber kehidupan kita??
Bunga perlambang keindahan,
Pohon perlambang kekuatan,
Hujan perlambang kehidupan.
Coba sedikit saja engkau mendengarkan,
Mungkin engkau akan mendengar tangisan menyayat hati dari mereka.
Mungkin engkau akan mendengar rintihan dan teriakan minta tolong dari mereka..
Bau wangi selepas hujan yang membasahi pepohonan,
Pemandangan indah menghampar luas di hadapan mata.
Tapi.., pernahkah engkau rasakan??
Pernahkah engkau dengarkan??
Keluh kesah mereka, sakitnya mereka??
Ketika tajamnya pisaumu menghancurkan hijau bumi ini,
Luka mereka.., ketika tanpa rasa malu engkau tebarkan panas,
Di atas bumi ini.
Tidak pernahkah engkau renungkan,
Bagaimana bumi ini tanpa hijaunya alam,
Pernahkah terfikir olehmu, pepohonan adalah sumber kehidupan kita??
Bunga perlambang keindahan,
Pohon perlambang kekuatan,
Hujan perlambang kehidupan.
Coba sedikit saja engkau mendengarkan,
Mungkin engkau akan mendengar tangisan menyayat hati dari mereka.
Mungkin engkau akan mendengar rintihan dan teriakan minta tolong dari mereka..
Selasa, 29 Maret 2011
'YOUR CHOICE, YOUR WORLD '
Kalimat ini muncul, saat saya melihat keadaan banjir di sekeliling saya. Lewat kalimat ini saya sadar, untuk mengikuti 'aksi lingkungan hidup dan aksi menanam pohon'. Contohnya: di rumah kita tanamlah minimal satu pohon pelindung, buanglah sampah pada tempatnya, kalau berbelanja ke super market bawalah tas kain dari rumah untuk menghemat penggunaan kantung plastik, matikan lampu yang tidak perlu, dan lain-lain. Sebenarnya simpel banget!!Jika tidak dimulai dari diri kita sendiri, maka dampak 'global warming' seperti : panasnya kota Jakarta yang semakin menyengat, banjir yang sering melanda beberapa daerah, delay keberangkatan pesawat dikarenakan cuaca yang semakin sulit ditebak, dan lain-lain.
Beberapa dampak tersebut sangat merugikan masyarakat. Kita tidak mungkin mengharapkan Pemerintah untuk bekerja sendiri, atau kita tidak mungkin menyuruh orang lain untuk melakukannya, maka mulailah lebih dahulu dari 'diri-sendiri'. Bila semua orang melakukan itu, dari langkah-langkah yang kecil, niscaya dampaknya akan terjadi perubahan yang besar. Saya dan kamu, bisa 'MERUBAH DUNIA' ke arah yang lebih baik. Semoga saja!!
Beberapa dampak tersebut sangat merugikan masyarakat. Kita tidak mungkin mengharapkan Pemerintah untuk bekerja sendiri, atau kita tidak mungkin menyuruh orang lain untuk melakukannya, maka mulailah lebih dahulu dari 'diri-sendiri'. Bila semua orang melakukan itu, dari langkah-langkah yang kecil, niscaya dampaknya akan terjadi perubahan yang besar. Saya dan kamu, bisa 'MERUBAH DUNIA' ke arah yang lebih baik. Semoga saja!!
Nyanyian Syukur Karena Berkat Allah
Engkau mengindahkan tanah itu,
mengaruniainya kelimpahan,
dan membuatnya sangat kaya.
Batang air Allah penuh air,
Engkau menyediakan gandum bagi mereka.
Ya, demikianlah Engkau menyediakannya.
Engkau mengairi alur bajaknya,
Engkau membasahi gumpalan-gumpalan tanahnya,
dengan dirus hujan Engkau menggemburkannya;
Engkau memberkati tumbuh-tumbuhannya.
Engkau memahkotai tahun dengan kebaikanMu,
jejakMu mengeluarkan lemak;
tanah-tanah padang gurun menitik,
bukit-bukit berikatpinggangkan sorak-sorai;
Padang rumput berpakaian kawanan kambing domba,
lembah-lembah berselimutkan gandum,
semua bersorak-sorai dan bernyanyi-nyanyi..
( Mzm 65: 10-14 )
mengaruniainya kelimpahan,
dan membuatnya sangat kaya.
Batang air Allah penuh air,
Engkau menyediakan gandum bagi mereka.
Ya, demikianlah Engkau menyediakannya.
Engkau mengairi alur bajaknya,
Engkau membasahi gumpalan-gumpalan tanahnya,
dengan dirus hujan Engkau menggemburkannya;
Engkau memberkati tumbuh-tumbuhannya.
Engkau memahkotai tahun dengan kebaikanMu,
jejakMu mengeluarkan lemak;
tanah-tanah padang gurun menitik,
bukit-bukit berikatpinggangkan sorak-sorai;
Padang rumput berpakaian kawanan kambing domba,
lembah-lembah berselimutkan gandum,
semua bersorak-sorai dan bernyanyi-nyanyi..
( Mzm 65: 10-14 )
Rabu, 23 Februari 2011
Seperti Dulu Lagi
Sungguh indah dunia yang Engkau berikan,
Betapa takjub kuasaMu,
Engkau memberikan dunia ini beserta isinya,
Terima kasih Tuhan.
Tapi.., sekarang dunia indah itu telah berubah,
Menjadi dunia yang tak lagi kukenal,
Oh Tuhan.., bantu kami untuk kembalikan,
Dunia yang indah, seperti dulu lagi.
Betapa takjub kuasaMu,
Engkau memberikan dunia ini beserta isinya,
Terima kasih Tuhan.
Tapi.., sekarang dunia indah itu telah berubah,
Menjadi dunia yang tak lagi kukenal,
Oh Tuhan.., bantu kami untuk kembalikan,
Dunia yang indah, seperti dulu lagi.
Lestarilah Alamku
Bila mana laut tak lagi biru,
Tak ada lagi ikan sebagai penghuninya,
Tak ada lagi cacing-cacing yang menari gembira.
Bila mana hutan tak lagi berpohon,
Tinggallah hamparan tanah tandus,
Mengusir kawanan binatang dari sarangnya.
Bila mana tanah tak lagi subur,
Tak ada lagi buah-buah yang manis,
Tak ada lagi hijau dedaunan.
Bila mana alamku tak seperti dahulu kala,
Saat masih kulihat hamparan sawah membentang,
Hijau dipenuhi kerindangan.
Saat masih kunikmati kicauan burung,
Menyanyikan kidung penyejuk hati,
Menyanyikan tembang kedamaian.
Saat masih kulihat mentari,
Perlahan menghilang di balik pegunungan,
Menandakan malam akan tiba.
Kuingin semua tetap begini,
Penuh kesejukan, penuh kedamaian,
Tetaplah lestari alamku!!
Tak ada lagi ikan sebagai penghuninya,
Tak ada lagi cacing-cacing yang menari gembira.
Bila mana hutan tak lagi berpohon,
Tinggallah hamparan tanah tandus,
Mengusir kawanan binatang dari sarangnya.
Bila mana tanah tak lagi subur,
Tak ada lagi buah-buah yang manis,
Tak ada lagi hijau dedaunan.
Bila mana alamku tak seperti dahulu kala,
Saat masih kulihat hamparan sawah membentang,
Hijau dipenuhi kerindangan.
Saat masih kunikmati kicauan burung,
Menyanyikan kidung penyejuk hati,
Menyanyikan tembang kedamaian.
Saat masih kulihat mentari,
Perlahan menghilang di balik pegunungan,
Menandakan malam akan tiba.
Kuingin semua tetap begini,
Penuh kesejukan, penuh kedamaian,
Tetaplah lestari alamku!!
Rabu, 09 Februari 2011
Lingkungan Sekitarku
Aku lupa pedulikan lingkunganku,
Saat lingkunganku kotor,
Saat lingkunganku tercemar,
Aku lupa membersihkannya.
Lingkungan hidupku,
Engkau menjadi berpolusi karena manusia,
Engkau menjadi kotor karena kami,
Semua itu ulah kesalahan kami.
Lingkungan hidupku,
Maafkan perbuatan kami,
Maafkan pula kelalaian kami,
Mulai saat ini, kami pasti akan menjagamu.
Saat lingkunganku kotor,
Saat lingkunganku tercemar,
Aku lupa membersihkannya.
Lingkungan hidupku,
Engkau menjadi berpolusi karena manusia,
Engkau menjadi kotor karena kami,
Semua itu ulah kesalahan kami.
Lingkungan hidupku,
Maafkan perbuatan kami,
Maafkan pula kelalaian kami,
Mulai saat ini, kami pasti akan menjagamu.
Maafkan Aku!
Alam semesta yang begitu indah,
Engkau sungguh sangat memberi arti untuk hidupku,
Begitu banyak yang engkau korbankan untuk diriku,
Namun aku begitu kejam kepadamu.
Dulu.., aku tidak peduli kepadamu
Kini.., engkau menghembuskan kemarahanmu ke bumi ini,
Engkau seperti bom waktu,
Yang meledak kapan saja engkau mau.
Namun aku sadar,
Kemarahanmu bangkit karena ulah manusia,
Membuatmu menjadi panas dan tidak tahan,
Maafkanlah aku..
Engkau sungguh sangat memberi arti untuk hidupku,
Begitu banyak yang engkau korbankan untuk diriku,
Namun aku begitu kejam kepadamu.
Dulu.., aku tidak peduli kepadamu
Kini.., engkau menghembuskan kemarahanmu ke bumi ini,
Engkau seperti bom waktu,
Yang meledak kapan saja engkau mau.
Namun aku sadar,
Kemarahanmu bangkit karena ulah manusia,
Membuatmu menjadi panas dan tidak tahan,
Maafkanlah aku..
Senin, 07 Februari 2011
Kotaku
Kota Jakarta, kota metropolitan,
Tempat tinggalku yang sangat kucintai,
Tapi mengapa engkau selalu tertimpa musibah?
Masyarakat tidak pernah peduli kepadamu.
Oh..kotaku,
Sampai kapan engkau akan terus begini?
Terus terkena banjir, dan hari-hari selalu diwarnai dengan kemacetan?
Semoga suatu hari nanti engkau akan jaya kembali.
Tempat tinggalku yang sangat kucintai,
Tapi mengapa engkau selalu tertimpa musibah?
Masyarakat tidak pernah peduli kepadamu.
Oh..kotaku,
Sampai kapan engkau akan terus begini?
Terus terkena banjir, dan hari-hari selalu diwarnai dengan kemacetan?
Semoga suatu hari nanti engkau akan jaya kembali.
Menanamlah!
Hutan itu ibarat buah simalakama,
Indah dan cantik jika dipelihara,
Tapi sewaktu lupa,
Hutan itu akan gundul.
Aaaahh, tapi dapat kutanam kembali,
Namun di kala ingin membuat rumah,
Kuputuskan untuk menebangnya,
Hilang sudah pohonku.
Tapi.., hilang juga udara sejukku,
Tak akan dapat digantikan,
Walaupun dengan AC,
Itu lain, bukan yang dulu.
Tapi.., sepahit apapun itu alam,
Satu hal yang tidak boleh kita lupakan,
Menanamlah!!
Karena kita bernafas.
Indah dan cantik jika dipelihara,
Tapi sewaktu lupa,
Hutan itu akan gundul.
Aaaahh, tapi dapat kutanam kembali,
Namun di kala ingin membuat rumah,
Kuputuskan untuk menebangnya,
Hilang sudah pohonku.
Tapi.., hilang juga udara sejukku,
Tak akan dapat digantikan,
Walaupun dengan AC,
Itu lain, bukan yang dulu.
Tapi.., sepahit apapun itu alam,
Satu hal yang tidak boleh kita lupakan,
Menanamlah!!
Karena kita bernafas.
Belajar Dari Alam!
Lihatlah pohon dan rerumputan,
Bunga mekar daun-daun menghiasi,
Bebaskanlah hati kita.
Belajar dari alam tuk hidup damai dan harmonis,
Temukanlah kebahagiaan sejati,
Di tengah alam, ada semua jawaban.
Berbahagialah dalam membagi berkah tuk sesama,
Tegar tabah di dalam penderitaan, sungguh mulia,
Dalam suka-duka kehidupan, ada secercah asa.
Tiada sesal di hati penuh cinta kasih,
Hati murni, satu dengan alam,
Bahagia selalu, selamanya.
Bunga mekar daun-daun menghiasi,
Bebaskanlah hati kita.
Belajar dari alam tuk hidup damai dan harmonis,
Temukanlah kebahagiaan sejati,
Di tengah alam, ada semua jawaban.
Berbahagialah dalam membagi berkah tuk sesama,
Tegar tabah di dalam penderitaan, sungguh mulia,
Dalam suka-duka kehidupan, ada secercah asa.
Tiada sesal di hati penuh cinta kasih,
Hati murni, satu dengan alam,
Bahagia selalu, selamanya.
Kapankah??
Di alam inilah aku tumbuh,
Di alam inilah aku menikmati udara segar di pagi hari,
Di alam inilah aku melihat berbagai keindahan semesta,
Di alam inilah aku melihat beraneka ragam warna,
Namun kini penglihatan dan perasaanku semakin memudar,
Pencemaran lingkungan terjadi di mana-mana,
Kapankah perasaan indah itu dapat kurasakan kembali??
Di alam inilah aku menikmati udara segar di pagi hari,
Di alam inilah aku melihat berbagai keindahan semesta,
Di alam inilah aku melihat beraneka ragam warna,
Namun kini penglihatan dan perasaanku semakin memudar,
Pencemaran lingkungan terjadi di mana-mana,
Kapankah perasaan indah itu dapat kurasakan kembali??
Hutanku Bagian Rumahku
Hutanku..,
Engkau adalah rumah kami,
Rumah alam yang berharga,
Rumah bagi para manusia.
Rumah sejuk dan rindang darimu,
Rumah yang bebas dari bencana,
Rasa terima kasih kupersembahkan untukmu,
Namun, kini kamu perlahan-lahan pergi karena ulah manusia.
Yang datang kini bukan lagi rasa nyaman,
Banjir!
Longsor!
Puting-beliung!
Rasa sejuk yang kamu berikan perlahan pergi,
Aku tak mampu membayangkan,
Dunia ini tanpa kesejukanmu,
Dunia ini tanpa alam yang permai.
Hutanku..,
Janganlah kamu pergi,
Kami sangat membutuhkanmu,
Untuk kelangsungan hidup kami.
Jagalah alam,
Alam tidak akan merugikan manusia,
Kembalikan kesejukan dunia ini, kembalikan hutanku,
Kembalikan bagian rumahku.
Engkau adalah rumah kami,
Rumah alam yang berharga,
Rumah bagi para manusia.
Rumah sejuk dan rindang darimu,
Rumah yang bebas dari bencana,
Rasa terima kasih kupersembahkan untukmu,
Namun, kini kamu perlahan-lahan pergi karena ulah manusia.
Yang datang kini bukan lagi rasa nyaman,
Banjir!
Longsor!
Puting-beliung!
Rasa sejuk yang kamu berikan perlahan pergi,
Aku tak mampu membayangkan,
Dunia ini tanpa kesejukanmu,
Dunia ini tanpa alam yang permai.
Hutanku..,
Janganlah kamu pergi,
Kami sangat membutuhkanmu,
Untuk kelangsungan hidup kami.
Jagalah alam,
Alam tidak akan merugikan manusia,
Kembalikan kesejukan dunia ini, kembalikan hutanku,
Kembalikan bagian rumahku.
Rabu, 02 Februari 2011
Berikan Kami Kesempatan
Terima kasih Tuhan atas alam yang indah,
Yang Engkau berikan kepada kami.
Langit yang biru,
Gunung-gunung yang indah,
Hamparan laut yang luas,
Dan keindahan lainnya.
Tapi kami manusia sering kali tidak menghargai,
Apa yang telah Engkau berikan.
Akal budi malah kami salah gunakan,
Tuk merusak alam semesta.
Alam yang begitu indah,
Pemandangan yang permai sudah rusak.
Sekarang ketika alam tak lagi bersahabat,
Gempa bumi, banjir, tsunami melanda,
Bahkan kami menyalahkan Engkau,
Tuhan maafkan kami anak-anakMu,
Berikan kami kesempatan untuk perbaiki alam ini,
Karena tanpa alam, kami takkan bisa hidup.
Yang Engkau berikan kepada kami.
Langit yang biru,
Gunung-gunung yang indah,
Hamparan laut yang luas,
Dan keindahan lainnya.
Tapi kami manusia sering kali tidak menghargai,
Apa yang telah Engkau berikan.
Akal budi malah kami salah gunakan,
Tuk merusak alam semesta.
Alam yang begitu indah,
Pemandangan yang permai sudah rusak.
Sekarang ketika alam tak lagi bersahabat,
Gempa bumi, banjir, tsunami melanda,
Bahkan kami menyalahkan Engkau,
Tuhan maafkan kami anak-anakMu,
Berikan kami kesempatan untuk perbaiki alam ini,
Karena tanpa alam, kami takkan bisa hidup.
Maafkan Kami
KebesaranMu membuatku terpana,
Alam yang indah dulu menghiasi hari-hariku,
Namun kini kilaumu sudah sirna bagaikan ditelan samudra,
Alam yang dulu hijau, perlahan-lahan menghilang.
Terlalu banyak tindakan bodoh yang kamu dapatkan,
Namun hanya satu pintaku,
Maafkan kami yang telah mengotori alam ini dan membuatmu murka,
Demi anak dan cucu kami kelak.
Alam yang indah dulu menghiasi hari-hariku,
Namun kini kilaumu sudah sirna bagaikan ditelan samudra,
Alam yang dulu hijau, perlahan-lahan menghilang.
Terlalu banyak tindakan bodoh yang kamu dapatkan,
Namun hanya satu pintaku,
Maafkan kami yang telah mengotori alam ini dan membuatmu murka,
Demi anak dan cucu kami kelak.
Berdamai Dengan Alam
Mentari kuat menyinari,
Mentari kuat menghangatkan,
Mentari tegar sepanjang zaman,
Terik mentari membuat keuntungan.. terus menyinari.
Kala mentari redup,
Sinar yang menghangatkanpun menghilang sekejap,
Tapi rembulan beranjak naik,
Menggantikan posisimu yang berat tadi,
Rembulan bekerja keras, berusaha menampilkan yang terbaik.
Bahkan dia rela walaupun bergejolak,
Bintang di dekatnya terus memberi semangat.
Namun sekarang, iklim tak lagi bersahabat.
Alam tak lagi mendukung,
Ini karena keserakahan manusia,
Sadarlah wahai manusia,
Marilah kita berdamai dengan alam.
Mentari kuat menghangatkan,
Mentari tegar sepanjang zaman,
Terik mentari membuat keuntungan.. terus menyinari.
Kala mentari redup,
Sinar yang menghangatkanpun menghilang sekejap,
Tapi rembulan beranjak naik,
Menggantikan posisimu yang berat tadi,
Rembulan bekerja keras, berusaha menampilkan yang terbaik.
Bahkan dia rela walaupun bergejolak,
Bintang di dekatnya terus memberi semangat.
Namun sekarang, iklim tak lagi bersahabat.
Alam tak lagi mendukung,
Ini karena keserakahan manusia,
Sadarlah wahai manusia,
Marilah kita berdamai dengan alam.
Alam Hadih Dari Tuhan
Ketergantungan anda kepada alam,
Alam adalah hadiah dari Tuhan.
Kita adalah anak Tuhan,
Tapi mengapa hadiah yang diberikan oleh Bapa kita, malah kita sia-siakan?
Apakah kurang, alam raya yang diberikan olehNya?
Sebelum kita meminta lebih!
Tengoklah dulu hadiah yang sudah begitu sempurna,
Apakah layak kita mendapatkan yang lebih??
Alam adalah hadiah dari Tuhan.
Kita adalah anak Tuhan,
Tapi mengapa hadiah yang diberikan oleh Bapa kita, malah kita sia-siakan?
Apakah kurang, alam raya yang diberikan olehNya?
Sebelum kita meminta lebih!
Tengoklah dulu hadiah yang sudah begitu sempurna,
Apakah layak kita mendapatkan yang lebih??
Alamku Cantik, Alamku Malang
Alam nan hijau,
Penuh dengan keindahan,
Lautan nan biru,
Mencerminkan keteduhan.
Tapi semuanya hanya khayal belaka,
Semua hanya bayang masa lalu,
Alamku rusak,
Hijaupun lenyap menjadi deretan bangunan.
Gemericik airpun sulit dicari,
Kesejukan embun pagi hanya impian,
Hanya terik mentari yang kudapat,
Tanpa adanya keindahan alamku yang permai ini.
Penuh dengan keindahan,
Lautan nan biru,
Mencerminkan keteduhan.
Tapi semuanya hanya khayal belaka,
Semua hanya bayang masa lalu,
Alamku rusak,
Hijaupun lenyap menjadi deretan bangunan.
Gemericik airpun sulit dicari,
Kesejukan embun pagi hanya impian,
Hanya terik mentari yang kudapat,
Tanpa adanya keindahan alamku yang permai ini.
Alam Semesta
Gunung, bukit, laut, danau, sungai,
Sungguh indah alam semesta.
Jika tanpa kalian apa jadinya bumi ini?
Pasti gersang dan hampa.
Air merupakan sumber kehidupan yang utama di bumi ini,
Tanpa air apa yang bisa diminum oleh penghuni bumi?
Tanpa gunung, bukit dan hutan apa jadinya daratan ini?
Tanpa laut, danau dan sungai apa yang bisa kita lihat di bumi ini?
Semua ini merupakan harta yang paling berharga,
Bagi seluruh makhluk hidup di bumi ini.
Jika tanpa mereka apa yang bisa kita lihat?
Jika tanpa mereka apa yang bisa kita manfaatkan?
Sungguh indah alam semesta.
Jika tanpa kalian apa jadinya bumi ini?
Pasti gersang dan hampa.
Air merupakan sumber kehidupan yang utama di bumi ini,
Tanpa air apa yang bisa diminum oleh penghuni bumi?
Tanpa gunung, bukit dan hutan apa jadinya daratan ini?
Tanpa laut, danau dan sungai apa yang bisa kita lihat di bumi ini?
Semua ini merupakan harta yang paling berharga,
Bagi seluruh makhluk hidup di bumi ini.
Jika tanpa mereka apa yang bisa kita lihat?
Jika tanpa mereka apa yang bisa kita manfaatkan?
Senin, 31 Januari 2011
Langit Malam
Langit malam ini akankah engkau menangis lagi?
Tetesan air matamu membanjiri seluruh bumi.
Kepiluan apa yang alam sembunyikan?
Bisakah kita berbagi?
Tak sadarkah kita..,
Alam berbagi lebih untuk dirimu dan diriku.
Haruskah burung-burung berkicau membahasakan kepiluan itu?
Semua membisu pilu.
Tak perlu aku dan kamu bertanya,
Tapi berbagilah pada alam atas eloknya.
Lakukanlah deminya mulai saat ini,
Cintanya dan cintamu akan terus menjadikan kehidupan ini permai.
Tetesan air matamu membanjiri seluruh bumi.
Kepiluan apa yang alam sembunyikan?
Bisakah kita berbagi?
Tak sadarkah kita..,
Alam berbagi lebih untuk dirimu dan diriku.
Haruskah burung-burung berkicau membahasakan kepiluan itu?
Semua membisu pilu.
Tak perlu aku dan kamu bertanya,
Tapi berbagilah pada alam atas eloknya.
Lakukanlah deminya mulai saat ini,
Cintanya dan cintamu akan terus menjadikan kehidupan ini permai.
Bumi Pertiwi Menjadi Lumpur
Tanah subur pepohonan hijau,
Udara yang bersih nan segar,
Menghiasi keindahan nusantara.
Canda dan tawa bersatu,
Mewarnai bumi pertiwi.
Indonesia masa depan kita,
Pendidikan, pekerjaan, ketentraman,
Menjadi kebahagiaan bersama.
Tanpa jasamu kita tak berdaya,
Kita buta tanpa jejak-jejakmu.
Sekarang tanah menjadi lumpur,
Tawa dan canda menjadi tangisan,
Rumah hilang, hartapun lenyap,
Orang-orangpun binasa,
Bumi pertiwi menjadi lumpur.
Udara yang bersih nan segar,
Menghiasi keindahan nusantara.
Canda dan tawa bersatu,
Mewarnai bumi pertiwi.
Indonesia masa depan kita,
Pendidikan, pekerjaan, ketentraman,
Menjadi kebahagiaan bersama.
Tanpa jasamu kita tak berdaya,
Kita buta tanpa jejak-jejakmu.
Sekarang tanah menjadi lumpur,
Tawa dan canda menjadi tangisan,
Rumah hilang, hartapun lenyap,
Orang-orangpun binasa,
Bumi pertiwi menjadi lumpur.
Minggu, 30 Januari 2011
Tahukah Anda
Tahukah anda mengapa lebah dan bunga selalu bersama?
Tahukah anda mengapa ikan dan air saling membutuhkan?
Tahukah anda mengapa padang rumput dan sang kelinci dapat bergembira bersama?
Tahukah anda mengapa aliran sungai selalu menuju lautan lepas?
Alam adalah jawabannya,
Karena alam adalah segalanya,
Karena alam adalah hidup kita,
Karena alam adalah diri kita.
Alamku adalah alammu,
Alam kita bersama,
Mari kita rawat alam semesta,
Mari kita lestarikan alam.
Tahukah anda mengapa ikan dan air saling membutuhkan?
Tahukah anda mengapa padang rumput dan sang kelinci dapat bergembira bersama?
Tahukah anda mengapa aliran sungai selalu menuju lautan lepas?
Alam adalah jawabannya,
Karena alam adalah segalanya,
Karena alam adalah hidup kita,
Karena alam adalah diri kita.
Alamku adalah alammu,
Alam kita bersama,
Mari kita rawat alam semesta,
Mari kita lestarikan alam.
Pada Alamlah Manusia Bergantung
Laut tempat bertemu,
Pantai tempat berlabuh,
Gunung hijau berbaris,
Gurun emas terlukis.
Pada alamlah manusia bergantung,
Bukan teknologi,
Berapa bencana tak terhitung,
Hanya manusia yang dapat melakukan perubahan.
Pantai tempat berlabuh,
Gunung hijau berbaris,
Gurun emas terlukis.
Pada alamlah manusia bergantung,
Bukan teknologi,
Berapa bencana tak terhitung,
Hanya manusia yang dapat melakukan perubahan.
Lingkunganku
Mentari terbit dari timur,
Membuat semua semangat menyambut pagi,
Tapi warga desaku bersedih,
Lingkungan kami begitu kumuh,
Kering kerontang dan tiada berseri.
Ketika ayam mulai berkokok,
Kami menemukan semangat itu lagi,
Semangat untuk memulai semuanya,
Memulai agar menjadi lebih baik,
Membuat lingkungan kami menjadi lebih indah.
Membuat semua semangat menyambut pagi,
Tapi warga desaku bersedih,
Lingkungan kami begitu kumuh,
Kering kerontang dan tiada berseri.
Ketika ayam mulai berkokok,
Kami menemukan semangat itu lagi,
Semangat untuk memulai semuanya,
Memulai agar menjadi lebih baik,
Membuat lingkungan kami menjadi lebih indah.
Lestarilah Alamku
Tak pernah sekalipun kusadari betapa kejamnya diriku,
Bergantung dan menyerahkan semuanya kepadamu,
Terlena segala kebaikan yang engkau berikan pada hidupku,
Namun.., kian hari engkau kian melemah.
Oleh berbagai luka yang kutorehkan di tubuhmu,
Engkau menangis,
Alamku yang dulu begitu indah dan sehat
Kini semakin lemah dan rapuh.
Maafkan aku,
Berilah kesempatan sekali lagi padaku,
Tuk membuatmu tersenyum kembali,
Tuk membuatmu lestari kembali.
Bergantung dan menyerahkan semuanya kepadamu,
Terlena segala kebaikan yang engkau berikan pada hidupku,
Namun.., kian hari engkau kian melemah.
Oleh berbagai luka yang kutorehkan di tubuhmu,
Engkau menangis,
Alamku yang dulu begitu indah dan sehat
Kini semakin lemah dan rapuh.
Maafkan aku,
Berilah kesempatan sekali lagi padaku,
Tuk membuatmu tersenyum kembali,
Tuk membuatmu lestari kembali.
Jumat, 28 Januari 2011
Bumi Menangis
Kemarin rumput-rumput menari dengan indahnya,
Sekarang dia hanya diam membisu.
Kemarin angin berbisik dengan lembutnya,
Sekarang hanya tinggal kehampaan tiada berbatas.
Kemarin hutan berkumpul dengan riangnya,
Sekarang hanya tinggal kesendirian tanpa batas.
Bumi telah melinangkan tetes demi tetes air matanya,
Kapankah dia akan mulai tertawa lagi?
Sekarang dia hanya diam membisu.
Kemarin angin berbisik dengan lembutnya,
Sekarang hanya tinggal kehampaan tiada berbatas.
Kemarin hutan berkumpul dengan riangnya,
Sekarang hanya tinggal kesendirian tanpa batas.
Bumi telah melinangkan tetes demi tetes air matanya,
Kapankah dia akan mulai tertawa lagi?
Global Warming
Rerumputan yang basah di kala pagi,
Sirna begitu saja,
Terik mentari yang begitu menyengat,
Memudarkan setiap harapan.
Lelehan-lelehan es di kutub utara,
Mencairkan semangat dan asa para beruang kutub,
Sedih hatiku melihatnya,
Sampai kapan cobaan ini selesai?
Oh Tuhan..,
Ampunilah umatMu,
Kesalahan kami yang tak memperhatikan lingkungan alam,
Tapi haruskah orang yang tak bersalah merasakan hukuman ini?
Oh Tuhan..,
Ampunilah umatMu,
Ijinkan kami untuk merawat lingkungan kami ini,
Jangan biarkan murkaMu menghabisi negeri ini.
Sirna begitu saja,
Terik mentari yang begitu menyengat,
Memudarkan setiap harapan.
Lelehan-lelehan es di kutub utara,
Mencairkan semangat dan asa para beruang kutub,
Sedih hatiku melihatnya,
Sampai kapan cobaan ini selesai?
Oh Tuhan..,
Ampunilah umatMu,
Kesalahan kami yang tak memperhatikan lingkungan alam,
Tapi haruskah orang yang tak bersalah merasakan hukuman ini?
Oh Tuhan..,
Ampunilah umatMu,
Ijinkan kami untuk merawat lingkungan kami ini,
Jangan biarkan murkaMu menghabisi negeri ini.
Aku Mengagumi Alamku
Pagi hari ketika kuberdiri ditemani mentari,
Kau berbisik halus dengan tiupan angin,
Kau menyentuhku dengan tetesan embun,
Seakan kau ingin berbicara padaku.
Tenang dengan harumnya bunga itu,
Damai dengan kicauan burung-burung kecil,
Membuatku sejenak berhenti bersuara,
Memejamkan mata merasakan lembutnya nafas dari alam.
Lalu kumulai melangkah kecil,
Kulihat bunga itu berdampingan dengan rerumputan halus,
Bak teman yang saling mengagumi keindahannya,
Seperti aku yang mengagumi alamku.
Kau berbisik halus dengan tiupan angin,
Kau menyentuhku dengan tetesan embun,
Seakan kau ingin berbicara padaku.
Tenang dengan harumnya bunga itu,
Damai dengan kicauan burung-burung kecil,
Membuatku sejenak berhenti bersuara,
Memejamkan mata merasakan lembutnya nafas dari alam.
Lalu kumulai melangkah kecil,
Kulihat bunga itu berdampingan dengan rerumputan halus,
Bak teman yang saling mengagumi keindahannya,
Seperti aku yang mengagumi alamku.
Manusia Pada Semesta
Sedetik waktuku untuk lahir,
Bermilyar tahun alam terbentuk,
Sebesar ini aku dibanggakan orang tuaku,
Seluas alam ini dibanggakan dunia.
Alam kurawat demi kehidupan,
Jika alam dilawan tak ada sebab,
Maka akibat bencana yang kuterima,
Tanaman subur dan hewanpun terhibur.
Tak ada alasanku merusaknya,
Bersama alam aku hidup tersediakan,
Sempurnanya alam manusia,
Terima kasih kepada semesta.
Bermilyar tahun alam terbentuk,
Sebesar ini aku dibanggakan orang tuaku,
Seluas alam ini dibanggakan dunia.
Alam kurawat demi kehidupan,
Jika alam dilawan tak ada sebab,
Maka akibat bencana yang kuterima,
Tanaman subur dan hewanpun terhibur.
Tak ada alasanku merusaknya,
Bersama alam aku hidup tersediakan,
Sempurnanya alam manusia,
Terima kasih kepada semesta.
Kasih Tuhan
Kupejam kedua mataku di sore itu,
Kurasakan hangatnya belaian Tuhan di wajahku,
Melalui semilir angin,
Tuhan mengasihiku.
Langit biru yang begitu luas,
Kan kujadikan hatiku sepertinya,
Belajar sebagai pribadi yang lapang dada,
Seperti langit biru yang membentang luas itu, penuh pemakluman.
Ketika kubuka mataku,
Kumasih merasakan kasih alam,
Yang masih memberiku oksigen,
Untuk nafas kehidupan.
Aku tak bisa hidup tanpa kasihMu,
Aku tak bisa hidup tanpa hadirMu,
Aku cinta alamku,
Kan kurawat engkau selalu.
Kurasakan hangatnya belaian Tuhan di wajahku,
Melalui semilir angin,
Tuhan mengasihiku.
Langit biru yang begitu luas,
Kan kujadikan hatiku sepertinya,
Belajar sebagai pribadi yang lapang dada,
Seperti langit biru yang membentang luas itu, penuh pemakluman.
Ketika kubuka mataku,
Kumasih merasakan kasih alam,
Yang masih memberiku oksigen,
Untuk nafas kehidupan.
Aku tak bisa hidup tanpa kasihMu,
Aku tak bisa hidup tanpa hadirMu,
Aku cinta alamku,
Kan kurawat engkau selalu.
Senin, 24 Januari 2011
Angin, Air & Alam
Angin pagi bukan lagi angin pagi yang seperti dulu lagi,
Yang segar, bersih saat kita menghirupnya.
Karena angin pagi yang sekarang sudah tercemari oleh polusi.
Air jernih bukan lagi air jernih yang seperti dulu lagi,
Yang bisa kita lihat dan minum tanpa harus melakukan pengolahan.
Karena air jernih sekarang sudah tercemari oleh limbah-limbah industri.
Alam sekarang bukan lagi alam yang seperti dulu lagi,
Yang bersahabat dengan kita.
Karena alam sekarang sudah murka oleh perbuatan manusia.
Yang segar, bersih saat kita menghirupnya.
Karena angin pagi yang sekarang sudah tercemari oleh polusi.
Air jernih bukan lagi air jernih yang seperti dulu lagi,
Yang bisa kita lihat dan minum tanpa harus melakukan pengolahan.
Karena air jernih sekarang sudah tercemari oleh limbah-limbah industri.
Alam sekarang bukan lagi alam yang seperti dulu lagi,
Yang bersahabat dengan kita.
Karena alam sekarang sudah murka oleh perbuatan manusia.
Aku Bahagia Di Tengah Alam
Alam nan penuh kasih,
Yang mengasihi hidupku,
Sandang-pangan dan papanku kau penuhi.
Aku bahagia di tengah alam,
Bersuka-cita memandangi langit biru,
Yang menyejukkan hatiku.
Kasih Tuhan melalui alam,
Menyentuh jiwa setiap insan,
Alam terus memberi tanpa pamrih.
Bagaikan kasih ibu sepanjang masa,
Yang tak mengharap kembali,
Aku bahagia di tengah alam.
Yang mengasihi hidupku,
Sandang-pangan dan papanku kau penuhi.
Aku bahagia di tengah alam,
Bersuka-cita memandangi langit biru,
Yang menyejukkan hatiku.
Kasih Tuhan melalui alam,
Menyentuh jiwa setiap insan,
Alam terus memberi tanpa pamrih.
Bagaikan kasih ibu sepanjang masa,
Yang tak mengharap kembali,
Aku bahagia di tengah alam.
Alamku
Bila angin kehilangan desirnya,
daun-daun kering takkan mau meluruhkan tubuhnya.
Bila langit kehilangan kebiruannya,
burung-burung takkan mau mengepakkan sayapnya.
Bila sungai kehilangan kejernihannya,
ikan-ikan takkan mau mengibaskan ekornya.
Bila hutan kehilangan pohon-pohon,
hewan-hewan kehilangan tempat tinggalnya.
Bila bukit kehilangan kehijauannya,
sungai-sungai akan kering selamanya.
Bila kita umat manusia menyebabkan rusaknya keindahan semesta,
seluruh penghuni alam akan menitikkan air mata.
daun-daun kering takkan mau meluruhkan tubuhnya.
Bila langit kehilangan kebiruannya,
burung-burung takkan mau mengepakkan sayapnya.
Bila sungai kehilangan kejernihannya,
ikan-ikan takkan mau mengibaskan ekornya.
Bila hutan kehilangan pohon-pohon,
hewan-hewan kehilangan tempat tinggalnya.
Bila bukit kehilangan kehijauannya,
sungai-sungai akan kering selamanya.
Bila kita umat manusia menyebabkan rusaknya keindahan semesta,
seluruh penghuni alam akan menitikkan air mata.
Kamis, 20 Januari 2011
Aku dan Alam Semesta
Kuamati terik sinar matahari,
Menyemangati diri untuk terus berdharma,
Kuamati mahkota bunga matahari,
Memotivasi diri untuk terus setia.
Kudengar suara angin melantun,
Puaskan batin di dalam diri,
Kudengar suara alam memantun,
Genapkan jiwa dan kalbu hati.
Kuresapi sisa-sisa alam semesta ini,
Selagi jiwa dan hatiku masih di sini,
Di bumi, di tata surya, di alam semesta,
Mencoba untuk mengerti kehendak surga.
Terima kasih alam semesta,
Atas segala yang telah tersedia,
Semoga kumampu untuk mensyukuri,
Atas segala yang telah kunikmati.
Menyemangati diri untuk terus berdharma,
Kuamati mahkota bunga matahari,
Memotivasi diri untuk terus setia.
Kudengar suara angin melantun,
Puaskan batin di dalam diri,
Kudengar suara alam memantun,
Genapkan jiwa dan kalbu hati.
Kuresapi sisa-sisa alam semesta ini,
Selagi jiwa dan hatiku masih di sini,
Di bumi, di tata surya, di alam semesta,
Mencoba untuk mengerti kehendak surga.
Terima kasih alam semesta,
Atas segala yang telah tersedia,
Semoga kumampu untuk mensyukuri,
Atas segala yang telah kunikmati.
Permintaan Maafku Untuk Alam
Wahai alam, apakah salahmu?
Mengapa manusia bisa begitu kejam kepadamu?
Wahai alam, apakah dosamu?
Mengapa manusia begitu tega merusakmu?
Jika saja engkau dapat mengutarakan isi hatimu,
Apakah yang dapat kami dengar?
Jikalau kami adalah engkau...
Entah berapa banyak jerit tangis.
Entah berapa banyak erangan minta tolong yang kami teriakan
Entah berapa banyak luka yang tergores di tubuhku
Sepantasnya sebuah budi baik dibalas
Tapi.., apa yang kami balaskan kepadamu?
Begitu banyak udara yang kami hirup
Begitu banyak air yang kami minum
Begitu indahnya pemandangan untuk menenangkan jiwa kami
Tapi mengapa kami begitu tega menghancurkannya?
Oh alam.., sepatah kata maaf tidak akan pernah cukup
Janji kami kepadamu, wahai alam semesta
Akan kujaga dirimu, akan kurawat dirimu
Sepenuh hatiku dan segenap jiwa ragaku.
Mengapa manusia bisa begitu kejam kepadamu?
Wahai alam, apakah dosamu?
Mengapa manusia begitu tega merusakmu?
Jika saja engkau dapat mengutarakan isi hatimu,
Apakah yang dapat kami dengar?
Jikalau kami adalah engkau...
Entah berapa banyak jerit tangis.
Entah berapa banyak erangan minta tolong yang kami teriakan
Entah berapa banyak luka yang tergores di tubuhku
Sepantasnya sebuah budi baik dibalas
Tapi.., apa yang kami balaskan kepadamu?
Begitu banyak udara yang kami hirup
Begitu banyak air yang kami minum
Begitu indahnya pemandangan untuk menenangkan jiwa kami
Tapi mengapa kami begitu tega menghancurkannya?
Oh alam.., sepatah kata maaf tidak akan pernah cukup
Janji kami kepadamu, wahai alam semesta
Akan kujaga dirimu, akan kurawat dirimu
Sepenuh hatiku dan segenap jiwa ragaku.
Kepedulian & kecintaan pada lingkungan alam semakin memudar!!
Kepedulian & kecintaan pada lingkungan alam semakin memudar.
Tindakan kita yang kurang baik terhadap alam misalnya : membuang sampah sembarangan, menggunakan plastik berlebihan, terutama penggunaan plastik sebagai pembungkus makanan, dan barang-barang yang dibungkus plastik, pembalakan hutan yang dilakukan secara semena-mena, tidak adanya reboisasi, menggunakan kendaraan bermotor yang berlebihan menyebabkan polusi dan lain-lain.
Mulai sekarang, mari kita buat perubahan dari hal-hal yang paling kecil dan sederhana dari diri kita sendiri. Misalnya: membuang sampah pada tempatnya, menanam satu pohon di pekarangan rumah kita, menghemat pemakaian AC, menggunakan sepeda atau berjalan kaki untuk tempat-tempat yang jaraknya dekat, menghemat pemakaian air di rumah, menghemat pemakaian lampu di rumah dan lain-lain.
Dari tindakan-tindakan yang kecil dan sederhana, bila kita lakukan secara bersama-sama akan menimbulkan efek dan dampak yang besar. Mari mulai sekarang kita lakukan perubahan. Jangan sampai terlambat!!!
Tindakan kita yang kurang baik terhadap alam misalnya : membuang sampah sembarangan, menggunakan plastik berlebihan, terutama penggunaan plastik sebagai pembungkus makanan, dan barang-barang yang dibungkus plastik, pembalakan hutan yang dilakukan secara semena-mena, tidak adanya reboisasi, menggunakan kendaraan bermotor yang berlebihan menyebabkan polusi dan lain-lain.
Mulai sekarang, mari kita buat perubahan dari hal-hal yang paling kecil dan sederhana dari diri kita sendiri. Misalnya: membuang sampah pada tempatnya, menanam satu pohon di pekarangan rumah kita, menghemat pemakaian AC, menggunakan sepeda atau berjalan kaki untuk tempat-tempat yang jaraknya dekat, menghemat pemakaian air di rumah, menghemat pemakaian lampu di rumah dan lain-lain.
Dari tindakan-tindakan yang kecil dan sederhana, bila kita lakukan secara bersama-sama akan menimbulkan efek dan dampak yang besar. Mari mulai sekarang kita lakukan perubahan. Jangan sampai terlambat!!!
Langganan:
Postingan (Atom)